Kamis, 12 Maret 2015

Gerakan dan Tulisan

Tulisan ini muncul berawal dari perenungan mendalam tentang pencarian sebuah arti "Gerakan" dan yang "Menggerakkan" lalu dibumbui dengan sebuah  pemaknaan akan arti "menulis" dalam artian menuliskan tentang sesuatu yang terlintas di fikiran.

Pada awalnya penulis berkesimpulan bahwa "Gerakan" itu muncul akibat dari kekuatan seorang individu yang mampu mengorganisir beberapa orang untuk melakukan sesuatu.

Di jaman sekarang, sering sekali kita menemukan orang-orang yang percaya tentang sebuah "kehebatan individual". Orang ini selalu bersifat menjadi yang paling heroik (dalam dialektikanya) dan berpendapat bahwa dialah yang memperdaya orang-orang yang bergerak tersebut.

Mental yang seperti ini akan memunculkan sebuah "kekecewaan" yang berakhir pada sebuah kegagalan sebuah gerakan tersebut. Kegagalan itu muncul akibat orang-orang yang sedari awalnya telah sadar kenapa harus bergerak ternyata diracuni oleh kekuatan sebuah dialektika yang membawa kedalam sebuah kesimpulan bahwa gerakan itu terjadi hanya karena ada seorang "Individu" yang bersifat berke-"Pentingan" semata.

Sebuah gerakan ada karena sebuah "ide". "Ide" yang mampu membuat individu tergerak. Menurut manusia di jaman modern saat ini yang sudah banyak berfikir "materialistis", "Ide" itu sangat tergantung kepada orang yang menyampaikannya. Ketika orangnya tidak tepat, maka ide itu tidak akan berjalan, namun ketika ada orang lain yang dianggap "Ideal" menyampaikan ide yang sama persis, ada kemungkinan gerakan yang muncul akan lebih berdampak positif, atau lebih menggerakkan.

Hal ini menguatkan pendapat Plato yang mengatakan bahwa "Idea" itu citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Lalu pertanyaan yang muncul, "Siapakah yang menciptakan ide itu?"

Jika pendapat Plato benar, lalu akan muncullah pertanyaan di atas. Dikatakan Plato bahwa ide itu non-material yang tidak bisa diraba dan dilihat tetapi dapat dirasakan dan diterima oleh semua manusia.

Hal selanjutnya yang muncul adalah "Dimanakah ide itu dapat ditemukan?"

Untuk menjawab pertanyaan kedua, penulis akan menjawabnya dalam sebuah bentuk sebuah cerita yang mungkin bisa mengarahkan kita kembali ke judul dari tulisan ini.

Ide seorang Scorates tidak akan dikenal/diketahui oleh generasi saat ini kalau tidak dituliskan oleh muridnya Plato dalam setiap bukunya yang berpola dialog. Dan Ide seorang Plato, Aristoteles, Karl Marx, Friedrich Engels, Tan Malaka dan Soekarno tidak akan dikenal jika mereka tidak menuliskannya.

Nama seseorang akan abadi bersama dengan tulisannya. Seperti Plato (Surat VII) berpendapat bahwa : Pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu.

Manusia bisa saja habis menyatu dengan alamnya, namun "Ide" manusia akan selalu abadi. Seperti kata Tan Malaka "“Dari dalam kubur, suaraku akan lebih keras". Namu apakah suara Tan Malaka akan nyarng terdengar oleh pemuda saat ini jika dia tidak menuliskannya? Sepertinya tidak.

Jika "Ide" adalah seperti yang didefenisikan oleh Plato, maka letak kekuatan manusia adalah ada pada cara dia menuliskan ide itu, sehingga ide itu akan dikenal melalui orang yang menuliskannya dan orang itu akan dikenal melalui ide nya. Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Kekuatan sebuah tulisan lebih kuat dari sekedar fisik orang yang menulisnya, ide akan menjadi sebuah isapan jempol belaka jika tidak dituliskan. Dalam konsep sebuah gerakan, "Ide" adalah sangat berperan penting.

Tulisan dijaman yang jauh berabad-abad dari masa sekarang ini mampu menggerakkan individu-individu di jaman ini dan masa-masa mendatang.

Dalam tulisan sederhana ini, penulis mengambil judul "Gerakan dan Tulisan", hal ini tentu setelah melalui proses pemikiran yang mendalam untuk menjelaskan kesimpulan mengapa "Anak Gerakan Perlu Menulis". Ini hanyalah sebuah stimulus agar kedepannya kita menyadari betul arti pentingnya menuliskan "Ide", sementara nama-nama yang tercantum diatas hanyalah sebagai contoh orang-orang yang dikenal masa sekarang ini dari tulisannya, sementara untuk ide/gagasan mereka pastinya kita masih perlu sama-sama mendalaminya.


Oleh : Benardo Sinambela​ (Ketua PK GMKI FT-UNIMED M.B 2013-2014)